-->
Get new posts by email:
Informasi jadwal, lokasi, dan numpang ujian bagi mahasiswa UT yang akan mengikuti Ujian Akhir Semester UAS pada semester 2023/2024 Ganjil di wilayah UT Denpasar. Jangan lupa untuk cetak KTPU melalui https://myut.ut.ac.id Jika mahasiswa ingin mengajukan numpang ujian, silahkan mengajukan melalui form online https://sl.ut.ac.id/numpang-ujian77

Diskusi 4 Tuton UT Universitas Terbuka EKMA4370 Kewirausahaan

 on Tuesday, December 26, 2023  



Diskusi 4 Tuton UT Universitas Terbuka EKMA4370 Kewirausahaan


Diskusi 4 Tuton UT Universitas Terbuka EKMA4370 Kewirausahaan

Pertanyaan diskusi 4 tuton EKMA4370

Karakteristik suatu produk / jasa yang sesuai akan mendorong keberhasilan industri. Menurut Anda faktor-faktor apa yang sesuai untuk perusahaan industri kecil dan berikan contohnya.

Jawaban :

Peneliti Amerika, Staley dan Morse, mempelajari ciri-ciri beberapa sektor industri yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan industri berukuran kecil dan membandingkannya dengan beberapa sektor industri yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan industri berukuran besar, akhirnya mereka menemukan bahwa sektor-sektor industri tersebut mengandung faktor-faktor tertentu yang sesuai (favorabel) bagi perusahaan industri berukuran kecil sehingga mendorong perusahaan- perusahaan industri berukuran kecil menjadi unggul (mendominasi) sektorsektor. tersebut. Secara keseluruhan mereka menemukan bahwa terdapat faktor-faktor yang sesuai untuk perusahaan industri kecil. Agar sukses dalam usaha kecil, maka dibutuhkan persyaratan, yakni kesesuaian dalam hal berikut.

1. Kesesuaian antara jenis dan corak produk/jasa yang dihasilkan oleh Usaha Kecil dengan corak pasar yang membutuhkan produk/jasa jasa tersebut.

2. Kesesuaian antara pasangan produk/jasa dengan pasarnya terhadap corak dari pengusaha, yaitu terhadap corak dan keterbatasan kemampuan diri si pengusaha maupun perusahaannya.

Contohnya adalah kasus kedai Roti Bakar yang bangkrut karena banyaknya kedai baru yang muncul sehingga pasar menjadi jenuh karena produk semacam itu terlalu mudah ditiru, atau dengan perkataan lain, memiliki “ambang teknologi” yang terlalu rendah Berdasarkan kasus Roti Bakar tersebut maka dapat ditarik kesimpulan berikut ini.

1. Salah satu sifat atau karakteristik produk/jasa adalah “tingkat kesulitan untuk menghasilkannya”, atau ambang teknologinya.

2. Setiap jenis produk/jasa memiliki sifat atau karakteristiknya masing-masing.

Berdasarkan Kasus kedai Roti Bakar di atas, ternyata dalam suatu produk/jasa terdapat sifat atau karakteristik yang menyebabkan produk/jasa tersebut tidak sesuai untuk usaha kecil.

3. Perlu ditemukan aspek-aspek yang merupakan sifat atau karakteristik jenis produk/jasa, kemudian perlu dikaji kesesuaian karakteristik tersebut untuk dijalankan oleh Usaha Kecil.

Staley dan Morse akhirnya menemukan bahwa sektor-sektor industri tersebut mengandung faktor-faktor tertentu yang sesuai bagi perusahaan industri berukuran kecil, sehingga mendorong perusahaan-perusahaan industri berukuran kecil menjadi unggul di sektor-sektor tersebut.

Sepuluh faktor yang sesuai bagi perusahaan industri kecil terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut.

1. Hubungan antara aspek fisik dengan aspek engineering.
Produk yang secara fisik bobotnya ringan dan berdimensi kecil serta proses produksinya hanya membutuhkan presisi yang sedang-sedang, sering kali bisa dibuat hanya dengan menggunakan mesin-mesin sederhana yang ringan dan berharga rendah, ataupun hanya dengan menggunakan proses asembling yang relatif sederhana. Karena itu, titik- pulang-pokok (breakeven) untuk produk sejenis ini bisa tercapai pada kuantitas produksi yang relatif rendah. Contohnya, pembuatan ring hanya menuntut penggunaan mesin punching/mesin pons sederhana yang harganya relatif rendah, sementara proses pembuatannya hanya menggunakan satu langkah kegiatan. Karena itu, titik-pulang-pokok (break-even) pembuatan produk sejenis ini bisa segera dicapai walaupun produk hanya dibuat dalam jumlah yang tidak mterlalu besar, sehingga sesuai yang dikerjakan oleh perusahaan industri yang ukurannya kecil.

2. Produk yang memerlukan tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi.
Terdapat jenis produk tertentu yang proses pembuatannya menuntut tingkat keterampilan ataupun tingkat ketelitian yang sangat tinggi sehingga hanya bisa dihasilkan dengan baik oleh tenaga kerja yang sangat ahli atau sangat terampil. Perusahaan industri berukuran kecil yang mampu menguasai tingkat keahlian dan tingkat keterampilan tinggi tersebut akan mampu memperoleh keunggulan dalam persaingan walaupun berukuran relatif. Contohnya adalah perusahaan- perusahaan lukisan kaca.

3. Produk massal komponen-komponen khusus, atau produk akhir yang bersifat khusus.
Industri/perusahaan kecil dapat mengonsentrasikan diri untuk membuat komponen khusus yang diperlukan oleh beberapa industri/perusahaan besar. Bagi masing-masing industri/perusahaan besar, membuat komponen khusus ini akan merugikan karena jumlah yang mereka perlukan tidak cukup untuk melewati titik pulang pokok. Karena itu sebuah industri/perusahaan kecil akan sesuai jika menerjuni bisnis yang menyediakan komponen khusus tersebut bagi beberapa industri /perusahaan besar. Ukurannya yang kecil menyebabkan industri/perusahaan kecil bisa mencapai titik-pulang-pokok (break-even) secara lebih cepat (dengan jumlah produksi yang lebih rendah).
Contoh: membuat baut dengan ukuran/dimensi khusus.

4. Produk yang dibuat dalam jumlah kecil.
Beberapa jenis produk tertentu tidak mempunyai bentuk yang baku (standar) dan perlu dibuat bervariasi sesuai dengan permintaan atau pesanan konsumen. Biasanya, setiap jenis produk hanya dibuat dalam jumlah yang kecil sehingga hanya memberikan kesempatan untuk mencapai titik-pulang pokok (break-even) bagi perusahaan industri berukuran kecil. Di samping itu, beberapa jenis produk tertentu memang hanya mempunyai konsumen yang terbatas jumlahnya dan hanya dibutuhkan dalam jumlah yang terbatas. Karena itu, produk sejenis ini juga hanya sesuai bagi perusahaan industri berukuran kecil. Contoh produk yang hanya dibutuhkan dalam jumlah terbatas ini adalah kain songket, yang hanya dibutuhkan dalam jumlah yang terbatas.

5. Produk yang dipengaruhi oleh lokasi dan ongkos transportasi.
Skala usaha produk sejenis ini cenderung menjadi terbatas karena tingginya ongkos transportasi produk, ataupun karena sumber bahan baku yang tersebar dan karena sifatnya, sulit dipindahkan sehingga membuat ongkos angkut bahan baku menjadi mahal. Contohnya: kurungan ayam, peti mati, pabrik batu bata.

6. Produk dengan desain khusus, atau produk yang memerlukan inovasi tinggi.
Banyak perusahaan industri skala kecil yang muncul pertama kali sebagai pembuat produk yang disesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan khusus konsumen, baik yang menyangkut aspek desain maupun aspek lainnya. Contoh: tune-up “racing” bagi mobil atau sepeda motor.

7. Hubungan yang dekat antarpersonil dalam industri kecil.
Hubungan yang lebih erat antara pekerja dengan pimpinan maupun antarpekerja sendiri, menyebabkan perusahaan industri kecil mampu melayani permintaan yang sifatnya rumit dan tercapainya produktivitas yang tinggi, maupun langkanya pemutusan hubungan kerja. Sering kali hubungan antarpimpinan pada perusahaan industri kecil juga lebih erat, sehingga kerja sama menjadi lebih efektif.

8. Fleksibilitas operasi dan ongkos tak langsung yang rendah.
Ongkos tak langsung bisa menjadi sangat rendah pada perusahaan industri kecil karena sederhananya prosedur operasi dan juga tingkat birokrasinya yang rendah, berbeda dengan yang terjadi pada perusahaan industri ukuran besar.

9. Pelayanan yang lebih baik.
Adanya perhatian khusus pada konsumen menyebabkan perusahaan industri kecil mampu mencapai kualitas yang lebih baik, kecepatan yang lebih tinggi, dan lebih fleksibel. Perhatian perusahaan industri kecil dapat dipusatkan pada pesanan yang penting ataupun pada peluang yang menarik, tidak seperti yang terjadi pada perusahaan industri berskala besar.

10. Respon yang cepat terhadap perkembangan/perubahan.
Pola permintaan produk yang dinamis menyebabkan perusahaan industri kecil sering menghadapi perubahan. Pada saat perubahan terjadi, terbuka kesempatan bagi perusahaan industri kecil yang karena kecepatannya dalam pengambilan keputusan maupun dalam pelaksanaan dapat mengalahkan perusahaan industri berskala besar.

Enam faktor pertama berkaitan dengan ciri-ciri atau karakteristik produk yang dihasilkan oleh perusahaan industri ukuran kecil, sedang empat faktor sisanya berkaitan dengan dinamika perusahaan industri kecil dalam menjalankan kegiatannya.

Staley dan Morse kemudian mencoba melanjutkan penelitian mereka untuk mengenali ciri-ciri jenis produk atau jasa yang sesuai bagi industri kecil dengan mencoba melihat kaitannya terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan pengusahaannya di lapangan. Akhirnya ditemukan tiga aspek lapangan yang membuat produk atau jasa lebih sesuai untuk industri kecil, yaitu

1. lokasi;
a. Industri yang memproses bahan baku yang menyebar (dispersed). Dalam jenis industri sejenis ini, ongkos bahan baku merupakan bagian ongkos yang terbesar. Karena itu teknik pemrosesan sering kali berorientasi pada penghematan bahan, yang pada umumnya proses pengerjaannya dilakukan dengan proses mekanik yang sederhana. Contoh produk sejenis ini:
1) bata merah;
2) penyulingan minyak atsiri;
3) dan lain-lain.
2. proses; dan
3. pasar.

b. Produk yang hanya mempunyai pasar lokal terbatas dengan ongkos angkut/transpor produk relatif tinggi. Ongkos pemindahan produk menjadi lebih tinggi dibanding ongkos pemindahan bahan baku, sehingga lokasi perusahaan yang terbaik adalah di dekat pasar. Apabila industri sejenis ini ditujukan untuk melayani pasar yang lebih besar akan menjadi merugikan karena tingginya ongkos angkut produk jadi, sehingga hanya cocok untuk melayani satu lokasi pasar saja, yaitu pasar yang lokasinya dekat dengan perusahaan. Contoh produk sejenis ini:
1) peti mati;
2) tangki;
3) perahu;
4) kasur, bantal, dan bantal guling.

c. Industri Jasa. Industri yang menjalankan kegiatan sejenis ini umumnya melayani permintaan yang bervariasi, di mana permintaan jasa pada umumnya bersifat individual, bisa berubah coraknya sesuai keinginan pemesan (job order) dan bukan permintaan jasa dalam jumlah besar (massal). Jenis usaha semacam ini tidak sesuai bagi industri besar, karena pada setiap daerah jumlah konsumen pengguna produk yang diusahakan tidak cukup besar dan permintaan sangat bervariasi, sehingga akan menjadi sangat rumit apabila diselenggarakan dalam jumlah besar. Contoh usaha sejenis ini:
1) perusahaan percetakan;
2) perusahaan pelapisan logam (electroplating);
3) laboratorium klinis untuk pemeriksaan kesehatan
4) reparasi kamera;

2. Industri Kecil yang dipengaruhi Proses
a. Proses manufaktur yang bisa dipisah Produk yang diusahakan oleh jenis industri kecil
seperti ini menuntut adanya operasi pengerjaan yang dapat dipisah, dan dikerjakan dengan menggunakan mesin perkakas seperti mesin bubut, mesin skrap, dan berbagai mesin pemotongan logam lainnya. Produk yang dihasilkan juga sering kali tidak menuntut biaya pengiriman yang tinggi dan cukup ekonomis jika dikirim kepada pemesan yang jaraknya cukup jauh, sehingga lokasi perusahaan tidak terpengaruh oleh jarak konsumen. Contoh produk sejenis ini:
1) ring;
2) mur dan baut;
3) perkakas pembantu.

b. Industri Craft atau Industri Presisi. Beberapa jenis usaha hanya cocok dikerjakan oleh
perusahaan yang selamanya berukuran kecil karena proses pengerjaan dilakukan dengan menggunakan tangan, memanfaatkan spesialisasi karyawan dalam kelompok berukuran kecil yang terdiri dari operator atau pengrajin memiliki keterampilan tinggi.
Contoh produk sejenis ini:
1) barang-barang kerajinan
2) penjahit pakaian
3) produksi sepatu menurut pesanan
c. Asembling sederhana, proses pencampuran (mixing), dan proses finishing Proses pengerjaan yang dilakukan untuk menghasilkan produk relatif sederhana. Karena itu perusahaan yang mengerjakan produk sejenis ini cukup berukuran kecil, karena prosesnya tidak rumit dan volume produksi juga relatif rendah. Industri kimia pada jenis usaha ini melakukan pencampuran beberapa zat dasar menjadi produk dan juga tidak menuntut skala ekonomis yang tinggi. Contoh produk sejenis ini:
1) berbagai jenis komponen dari karet;
2) lem;
3) penjilidan buku;
4) pabrik tinta cetak.

3. Industri kecil yang dipengaruhi Pasar
a. Produk yang beragam (differentiated), yang masing-masing hanya mempunyai skala ekonomis yang rendah Produk yang dikerjakan oleh usaha semacam ini biasanya dibuat bervariasi, masing-masing jenis dibuat dalam jumlah sedang dan prosesnya tidak memerlukan waktu yang lama. Variasi produk dapat berupa ukuran, kualitas, desain dan merek. Keragaman produk mendorong produksi berorientasi pada proses asembling yang tidak menuntut peralatan yang mahal (yang bisa mengakibatkan naiknya skala ekonomis). Ongkos bahan baku sering kali merupakan komponen biaya produksi yang cukup besar persentasenya dalam produk seperti ini. Contoh produk sejenis ini:
1) pakaian jadi;
2) tas tangan (wanita);
3) dompet;
4) sepatu;
5) barang-barang mode.

b. Industri yang melayani pasar ukuran kecil Produk yang dihasilkan industri semacam ini ditandai oleh volume permintaan yang kecil terhadap setiap jenis produk. Karena itu, setiap jenis produk hanya bisa menghasilkan nilai keuntungan dan pemasukan uang yang relatif kecil sehingga tidak cukup menarik bagi industri berukuran besar dan hanya sesuai diusahakan oleh industri berukuran kecil. Contoh produk sejenis ini:
1) tenda;
2) jok mobil.

Dari ketiga aspek yang berpengaruh tersebut (lokasi, pasar dan proses), penelitian Staley dan Morse menemukan bahwa di Amerika aspek lokasi merupakan aspek yang paling terasa pengaruhnya. Penelitian mereka menemukan bahwa industri kecil terutama unggul pada jenis usaha berikut:
1. industri kecil yang melayani pasar lokal;
2. industri kecil yang memenuhi permintaan jasa dari konsumen lokal;
3. industri kecil yang memproses bahan baku yang lokasinya tersebar.

Penelitian Staley dan Morse juga menemukan bahwa pada kondisi di mana ongkos transpor relatif murah ternyata jarak perusahaan terhadap pasar, dan kebutuhan pemindahan produk serta bahan baku, masih tetap memberikan pengaruh terhadap industri kecil dan mampu mendorong keberhasilan industri kecil, terutama di negara-negara yang secara geografis berukuran besar. Selain itu, penelitian ini juga berhasil menunjukkan empat jenis industri kecil yang paling berhasil, yaitu berikut ini.

1. Industri kecil penyedia jasa, seperti perusahaan percetakan dan perusahaan pengerjaan logam.
2. Industri kecil manufaktur dengan proses operasi yang dapat dipisah (separable manufacturing operations), yang menghasilkan produk khusus yang pengerjaannya dilakukan dengan menggunakan mesin seperti pembuatan komponen.
3. Industri kecil yang menghasilkan produk presisi yang tinggi dan barang-barang kerajinan seperti perhiasan.
4. Industri Kecil yang membuat produk beragam dengan skala ekonomis yang rendah, terutama pakaian wanita dan pakaian anak-anak.

Juga ditemukan bahwa perusahaan kecil yang bisa berkembang menjadi perusahaan berukuran besar adalah industri kecil dengan proses manufaktur yang bisa dipisah (separable manufacturing operations) dan menghasilkan berbagai produk khusus yang dikerjakan dengan mesin seperti komponenkomponen mesin dan peralatan lainnya.

Sekian dan terima kasih

Sumber :
LUBIS, S.B Hari. (2015). EKMA4370. Materi pokok kewirausahaan/ Modul 4. Jakarta: Universitas Terbuka


Diskusi 4 Tuton UT Universitas Terbuka EKMA4370 Kewirausahaan 4.5 5 Bank soal UT Tuesday, December 26, 2023 Diskusi 4 Tuton UT Universitas Terbuka EKMA4370 Kewirausahaan Diskusi 4 Tuton UT Universitas Terbuka EKMA4370 Kewirausahaan Pertanyaan diskusi 4 tuton EKMA4370 Karakteristik suatu produk / jasa yang ses...



No comments:

Post a Comment