-->
Get new posts by email:
Informasi jadwal, lokasi, dan numpang ujian bagi mahasiswa UT yang akan mengikuti Ujian Akhir Semester UAS pada semester 2023/2024 Ganjil di wilayah UT Denpasar. Jangan lupa untuk cetak KTPU melalui https://myut.ut.ac.id Jika mahasiswa ingin mengajukan numpang ujian, silahkan mengajukan melalui form online https://sl.ut.ac.id/numpang-ujian77

Tugas 2 TUTON Tutorial Online UT Universitas Terbuka Pendidikan Agama Hindu MKDU4224

 on Monday, June 26, 2023  

Tugas 2 TUTON Tutorial Online UT Universitas Terbuka Pendidikan Agama Hindu
MKDU4224

Tugas 2 tUTON Tutorial Online UT Universitas Terbuka Pendidikan Agama Hindu MKDU4224

Tugas.2

Tugas 2 Pada pertemuan 5 dan tugas 2 wajib Anda kerjakan!

1.Agar tidak terjadi benturan (disharmoni) di dalam pelaksanaanya, baik dalam kehidupan pribadi maupun di tengah kehidupan masyarakat yang hiterogen (bhineka) ini hendaknya berpedoman pada ajaran Dharma Siddhyartha sebagai landasan dalam meluangkan gagasan. bagaimana isi gagasan jika mengacu pada Manawa Dharma sastra VII.10? uraikan dan berikan kutipan 

2.Bagaimana pandangan anda berkaitan dengan menciptakan Keseserasian dalam masyarakat jika mengacu pada Atharwaweda VII.52.1? (disertai kutipan slokanya)!

JAWABAN

1). Manawa Dharmasastra VII.10 , yang berbunyi :
karyam so’vekso saktimca, desa-kala-ca tatvatah,
kurute dharmassddhiyartham, viswarupam punah-punah.

Artinya:

Menyukseskan tujuan dharma hendaknya dijalankan dengan lima pertimbangan: iksa (Tujuan), sakti (kemampuan), desa (aturan setempat) dan kala (waktu) dan tidak boleh bertentangan dengan tattwa (kebenaran).

Sloka diatas menegaskan bahwa didalam mempraktekan aturan dan ajaran Dharma hendaknya dilaksanakan berdasarkan: Iksa (Tujuan), Sakti (kemampuan), Desa (wilayah), Kala (waktu, perkembangan jaman), Tatva (sastra dan keadaan), untuk menyukseskan tujuan dharma dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan sebuah jawaban mengapa Hindu Nusantara berbeda dengan Hindu India, Hindu bali berbeda dengan Hindu Jawa , Hindu Kalimantan berbeda dengan Hindu Lombok, dan mengapa pula ajaran Hindu dalam prateknya selalu meyesuaikan dengan Perkembangan Jaman dan sesuai wilayah dimana penganutnya berada. Demikian pula halnya dengan bahasa yang digunakan. Contoh misalnya ; kitab Mahabharata pada jaman dahulu dirubah menggunakan bahasa Jawa kuno. Banyak sekali kitab Hindu yang berbahasa jawa kuno yang merupakan tafsiran dari kitab Hindu yang berbahasa sansekerta.

2). Kerukunan umat beragama berarti antara pemeluk-pemeluk agama yang berbeda bersedia secara sadar hidup rukun dan damai. Hidup rukun dan damai dilandasi oleh toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan dan bekerjasama dalam kehidupan sosial di masyarakat. Hidup rukun artinya hidup bersama dalam masyarakat secara damai, saling menghormati dan saling bergotong royong/bekerjasama.

Manusia ditakdirkan Hyang Widdhi sebagai makhluk sosial yang membutuhkan hubungan dan interaksi sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material, kebutuhan spiritual, maupun kebutuhan akan rasa aman.

Kitab Weda (Kitab suci Umat Hindu) memerintahkan manusia untuk selalu menjalankan Tri Hita Karana Yaitu : selalu berbakti kepada Hyang Widdhi, hidup rukun dengan alam lingkungan, serta hidup rukun dengan sesama umat manusia. Dalam menjalin hubungan dengan umat manusia, diperinthkan untuk selalu rukun tanpa memandang : ras, kebangsaan, suku, agama, orang asing, pribumi maupun pendatang, dls. Sehingga umat Hindu selalu berdoa sebagai berikut :

Samjnanam nah svebhih, Samjnanam aranebhih, Samjnanam asvina yunam, ihasmasu ni ‘acchalam.(Atharvaveda VII.52.1

Artinya :

Semoga kami memiliki kerukunan yang sama dengan orang-orang yang dikenal dengan akrab, Semoga kami memiliki kerukunan yang sama dengan orang-orang asing, semoga Engkau memberkahi kami dengan keserasian (kerukunan/keharmonisan)

Janam bibhrati bahudha vivacasam, nanadharmanam prthivi yathaukasam, sahasram dhara dravinasya me duham, dhruveva dhenur anapasphuranti ( Atharvaveda XII.I.45)

Artinya :

Semua orang berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda, dan memeluk Agama (kepercayaan) yang berbeda-beda, Sehingga Bumi Pertiwi bagaikan sebuah keluarga yang memikul beban. Semoga Ia melimpahkan kemakmuran kepada kita dan menumbuhkan penghormatan diantara kita, seperti seekor sapi betina kepada anak-anaknya

Bahkan umat Hindu selalu berdoa untuk keselamatan seluruh mahluk hidup, seperti bait ke 5 Puja Trisandya yang wajib dilantunkan 3 (tiga) kali dalam sehari oleh umat Hindu yang taat :

Om Ksamasva mam mahadewa, sarwaprani hitangkara, mam moca sarwa papebyah, palayaswa Sadasiwa) yang artinya : Hyang Widdhi ampunilah hamba, semoga semua mahluk hidup (Sarwaprani) memperoleh keselamatan ( hitangkara ),bebaskan hamba dari segala dosa dan lindungilan hamba. (Keterangan. : Mahadewa dan Sadasiwa adalah nama-nama ke-Maha Kuasa-an Hyang Widdhi Wasa/Tuhan YME).


Tugas 2 TUTON Tutorial Online UT Universitas Terbuka Pendidikan Agama Hindu MKDU4224 4.5 5 Bank soal UT Monday, June 26, 2023 Tugas 2 TUTON Tutorial Online UT Universitas Terbuka Pendidikan Agama Hindu MKDU4224 Tugas 2 TUTON Tutorial Online UT Universitas Terbuka Pendidikan Agama Hindu MKDU4224 Tugas.2 Tugas 2 Pada pertemuan 5 dan tugas 2 wajib Anda...



No comments:

Post a Comment