40 soal pilihan ganda UT – ADBI4211 (Manajemen Risiko dan Asuransi) Edisi 3, lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasan yang detail.
Soal disusun relevan untuk materi perkuliahan (definisi risiko, manajemen risiko, teknik penanganan, prinsip asuransi, underwriting, reasuransi, regulasi, dan isu-isu modern)
Format tiap soal: Nomor — Soal — Pilihan A–D — Jawaban — Pembahasan (detail).
-
Manakah definisi risiko yang paling tepat dalam konteks manajemen risiko?
A. Peristiwa yang pasti menyebabkan kerugian
B. Kemungkinan terjadinya variabilitas hasil yang dapat berdampak negatif maupun positif
C. Kesalahan manusia yang selalu mengakibatkan kecelakaan
D. Kerugian finansial yang sudah terjadi
Jawaban: B
Pembahasan: Risiko berarti kemungkinan terjadinya hasil yang berbeda dari ekspektasi — dapat berupa kerugian (negatif) atau keuntungan (positif). Dalam manajemen risiko fokusnya pada variabilitas dan kemungkinan kerugian, bukan hanya kejadian pasti atau kerugian yang sudah terjadi.
-
Apa yang membedakan pure risk dengan speculative risk?
A. Pure risk melibatkan peluang untung dan rugi; speculative risk hanya rugi
B. Pure risk hanya menghasilkan kerugian atau tidak ada kerugian; speculative risk melibatkan kemungkinan keuntungan dan kerugian
C. Speculative risk hanya muncul di pasar modal; pure risk muncul di asuransi
D. Keduanya identik dan dapat diasuransikan sama-sama
Jawaban: B
Pembahasan: Pure risk berkaitan dengan kemungkinan kehilangan saja (mis. kebakaran, kematian) sehingga dapat diasuransikan. Speculative risk melibatkan kemungkinan untung atau rugi (mis. investasi saham) dan umumnya tidak diasuransikan.
-
Urutan proses manajemen risiko yang umum dipakai adalah: identifikasi, analisis, evaluasi, penanganan, dan ...?
A. Pelaporan
B. Monitoring dan review
C. Klaim
D. Likuidasi
Jawaban: B
Pembahasan: Siklus manajemen risiko biasanya: identifikasi risiko → analisis (kual/kuant) → evaluasi/prioritasi → penanganan (treatment) → monitoring & review untuk memastikan efektivitas tindakan.
-
Mana dari berikut ini bukan termasuk teknik penanganan risiko (risk treatment)?
A. Penghindaran risiko (risk avoidance)
B. Pengalihan risiko (risk transfer)
C. Spekulasi risiko (risk speculation)
D. Retensi risiko (risk retention)
Jawaban: C
Pembahasan: Spekulasi bukan teknik manajemen risiko—malah speculative risk berbeda. Teknik penanganan risiko meliputi avoidance, reduction/mitigation, retention/self-insurance, dan transfer (mis. asuransi, reasuransi).
-
Hukum angka besar (law of large numbers) penting dalam asuransi karena:
A. Memastikan setiap tertanggung membayar premi sama besar
B. Mengurangi ketidakpastian rata-rata hasil kerugian ketika jumlah unit risiko besar dan seragam
C. Menghilangkan kemungkinan kerugian total
D. Mengganti underwriting secara otomatis
Jawaban: B
Pembahasan: Hukum angka besar membuat rata-rata hasil lebih stabil saat jumlah eksposur homogen meningkat sehingga memungkinkan perhitungan premi yang lebih akurat. Tidak menghilangkan risiko total atau menjamin premi sama.
-
Dalam asuransi properti, insurable interest harus ada pada saat:
A. Pembayaran premi pertama
B. Saat terjadinya klaim/kerugian (time of loss)
C. Penerbitan polis saja
D. Saat akuisisi perusahaan
Jawaban: B
Pembahasan: Untuk asuransi properti, harus ada insurable interest pada saat terjadinya kerugian — artinya pemegang polis harus memiliki kepentingan ekonomi pada objek saat loss. Untuk asuransi jiwa aturan dapat berbeda (umumnya insurable interest harus ada saat kontrak dibuat).
-
Prinsip indemnity (pembalasan) berarti:
A. Tertanggung harus mendapatkan keuntungan finansial setelah klaim
B. Pihak asuransi membayar jumlah yang melebihi nilai kerugian
C. Tertanggung dikembalikan ke posisi keuangan yang sama seperti sebelum kehilangan (tidak profit)
D. Asuransi jiwa selalu berprinsip indemnity
Jawaban: C
Pembahasan: Prinsip indemnity mengarahkan penyelesaian klaim agar tertanggung tidak mendapat keuntungan dari klaim. Prinsip ini berlaku pada asuransi kerugian/umum; asuransi jiwa sering menggunakan konsep kontrak bernilai (valued).
-
Apa arti dari prinsip uberrimae fidei (itikad baik) dalam asuransi?
A. Hanya perusahaan asuransi yang harus jujur
B. Kedua belah pihak (penyewa & penyewa) wajib beritikad baik, khususnya pengungkapan fakta material oleh tertanggung
C. Polis asuransi merupakan kontrak dua arah yang dapat diubah sepihak
D. Hanya berlaku pada reasuransi
Jawaban: B
Pembahasan: Uberrimae fidei berarti tertanggung wajib mengungkapkan fakta-fakta material yang relevan sebelum kontrak. Jika tertanggung menyembunyikan fakta material, polis dapat dibatalkan. Kewajiban pengungkapan umumnya lebih ketat pada asuransi jiwa dan marine.
-
Adverse selection terjadi ketika:
A. Perusahaan asuransi memilih risiko paling rendah
B. Hanya risiko lebih tinggi (orang yang berpotensi klaim) yang cenderung membeli polis sehingga merugikan penanggung
C. Premi dihitung lebih tinggi dari rata-rata klaim
D. Keputusan underwriting dibuat secara acak
Jawaban: B
Pembahasan: Adverse selection timbul karena asymmetry of information; pihak yang berisiko tinggi lebih termotivasi membeli asuransi, mengakibatkan kumpulan risiko yang lebih buruk daripada populasi umum.
-
Moral hazard merujuk pada:
A. Penipuan yang dilakukan oleh perusahaan asuransi untuk tidak membayar klaim
B. Perubahan perilaku tertanggung menjadi lebih berisiko karena adanya perlindungan asuransi
C. Keharusan membayar premi lebih tinggi setelah klaim
D. Ketidakmampuan aktuaris memperkirakan frekuensi klaim
Jawaban: B
Pembahasan: Moral hazard adalah risiko perilaku: setelah terlindungi, tertanggung mungkin menjadi kurang berhati-hati atau sengaja memicu klaim. Mitigasi: deductible, coinsurance, pengawasan klaim.
-
Penggunaan deductible (franchise) pada polis asuransi berguna untuk:
A. Meningkatkan moral hazard
B. Menurunkan biaya administrasi klaim dan mengurangi klaim kecil → menekan premi
C. Membuat premi menjadi nol
D. Menghilangkan kebutuhan reasuransi
Jawaban: B
Pembahasan: Deductible membuat tertanggung menanggung sebagian kecil kerugian, sehingga menurunkan frekuensi klaim kecil dan mengurangi moral hazard serta premi.
-
Apa perbedaan subrogation dan contribution?
A. Subrogation berarti kontribusi antar penanggung; contribution berarti hak penanggung menuntut pihak ketiga
B. Subrogation: hak penanggung menuntut pihak ketiga penyebab loss setelah membayar klaim; contribution: pembagian beban klaim bila ada beberapa polis yang menanggung risiko sama
C. Keduanya sinonim
D. Hanya berlaku di reasuransi
Jawaban: B
Pembahasan: Subrogation memberi hak kepada penanggung untuk menuntut pihak ketiga penyebab kerugian (step-in rights). Contribution berlaku jika tertanggung memiliki beberapa polis; penanggung yang lebih dulu membayar bisa meminta proporsi dari penanggung lain.
-
Reasuransi facultative berbeda dari treaty karena:
A. Facultative adalah otomatis; treaty dinegosiasikan per kasus
B. Facultative dinegosiasikan per risiko/per polis; treaty adalah perjanjian berkelanjutan yang menutupi portofolio tertentu
C. Keduanya identik, hanya istilah berbeda
D. Treaty selalu lebih mahal daripada facultative
Jawaban: B
Pembahasan: Facultative reasuransi diputuskan per risiko (boleh diterima atau ditolak); treaty reasuransi otomatis menutup kumpulan risiko yang disepakati antara cedent dan reasuradur.
-
Metode risk financing meliputi: asuransi komersial, retensi, captive, pasar modal. Yang termasuk pemindahan risiko (transfer) adalah:
A. Retensi
B. Captive perusahaan sendiri menanggung seluruhnya
C. Asuransi komersial dan reasuransi
D. Menyimpan dana cadangan internal
Jawaban: C
Pembahasan: Transfer berarti memindahkan konsekuensi finansial ke pihak lain — asuransi komersial dan reasuransi adalah bentuk transfer. Retensi, captive, cadangan adalah bentuk penahanan risiko.
-
Tujuan underwriting dalam asuransi adalah:
A. Menentukan jenis klaim yang boleh dibayar
B. Menilai, memilih, mengklasifikasikan, dan memberi harga risiko agar portofolio menjadi layak secara finansial
C. Mengurus pembayaran premi
D. Menetapkan peraturan negara tentang asuransi
Jawaban: B
Pembahasan: Underwriting memilih risiko yang layak diterima, mengklasifikasikannya (rating), dan menentukan premi agar perusahaan tetap solvent sambil kompetitif.
-
Komponen utama perhitungan premi asuransi meliputi:
A. Pengeluaran operasional, cadangan klaim, propaganda pemasaran
B. Ekspektasi kerugian (loss cost), biaya administrasi & akuisisi, margin keuntungan/ketidakpastian
C. Hanya biaya akuisisi
D. Nilai pasar saham perusahaan
Jawaban: B
Pembahasan: Premi = expected losses + expense loading (administrasi, akuisisi) + margin keuntungan/contingency/loading untuk ketidakpastian.
-
Net premium berbeda dari gross premium karena:
A. Net premium mencakup biaya administrasi; gross tidak
B. Gross premium = net premium + beban administrasi dan loading lainnya
C. Mereka sama persis
D. Net premium hanya digunakan di asuransi jiwa
Jawaban: B
Pembahasan: Net premium merupakan premi murni (expected claims) sedangkan gross premium menambahkan beban operasional, biaya distribusi, margin keuntungan.
-
Mengapa perusahaan asuransi membentuk loss reserves?
A. Untuk meningkatkan laba saat ini
B. Untuk menunda pembayaran klaim selamanya
C. Untuk mencatat kewajiban estimasi klaim yang belum dibayarkan sehingga menjaga solvabilitas dan transparansi laporan keuangan
D. Hanya untuk kepentingan pajak
Jawaban: C
Pembahasan: Loss reserves adalah estimasi kewajiban untuk klaim terjadi tetapi belum dibayar/dilaporkan (IBNR), penting untuk akurasi neraca dan pengawasan regulator.
-
Apa tujuan utama dari regulasi solvency/risk-based capital (RBC) pada perusahaan asuransi?
A. Mengendalikan harga premi agar tetap tinggi
B. Melindungi kepentingan pemegang saham saja
C. Menjamin perusahaan memiliki modal kecukupan untuk menanggung risiko dan melindungi hak tertanggung
D. Menghapus reasuransi dari pasar
Jawaban: C
Pembahasan: Regulasi solvency/RBC dirancang untuk memastikan perusahaan asuransi memiliki modal memadai sesuai profil risikonya sehingga risiko kegagalan financial diminimalkan demi proteksi pemegang polis.
-
Catastrophe modelling digunakan oleh perusahaan asuransi untuk:
A. Mempercepat proses klaim individual
B. Memprediksi potensi kerugian agregat akibat peristiwa besar (gempa, badai) dan mengelola akumulasi risiko serta kebutuhan reasuransi
C. Menggantikan underwriting tradisional
D. Menentukan premium per individu secara real-time
Jawaban: B
Pembahasan: Cat-model memperkirakan eksposur agregat terhadap peristiwa besar, membantu menentukan limit reasuransi, capital planning, dan strategi mitigasi akumulasi.
-
Dalam risk map (heat map), dua sumbu utama yang biasa dipakai adalah:
A. Dampak (impact) dan frekuensi (likelihood)
B. Biaya dan laba
C. Volume transaksi dan margin
D. Usia manajemen dan umur perusahaan
Jawaban: A
Pembahasan: Heat map memetakan risiko berdasarkan kemungkinan terjadi (likelihood) dan besarnya dampak (impact) untuk prioritisasi penanganan.
-
Antara ISO 31000 dan COSO ERM, yang mana lebih menonjolkan tata kelola dan kontrol internal organisasi?
A. ISO 31000
B. COSO ERM
C. Keduanya identik
D. Tidak satupun relevan dengan tata kelola
Jawaban: B
Pembahasan: COSO ERM menekankan integrasi manajemen risiko dengan tata kelola korporat dan pengendalian internal; ISO 31000 adalah standar manajemen risiko yang lebih generik dan prinsip-berbasis.
-
Business Continuity Planning (BCP) berbeda dari Disaster Recovery (DR) karena:
A. BCP fokus pada pemulihan TI saja; DR fokus pada keseluruhan bisnis
B. BCP adalah rencana menyeluruh agar bisnis tetap beroperasi (proses, orang, fasilitas); DR lebih terfokus pada pemulihan infrastruktur TI dan data
C. DR selalu lebih luas daripada BCP
D. Keduanya sama saja
Jawaban: B
Pembahasan: BCP mencakup rencana untuk kelanjutan operasi kritikal (manusia, proses, lokasi); DR adalah bagian dari BCP yang fokus pada pemulihan sistem TI dan data.
-
Tujuan klausul coinsurance (asuransi bersama) pada polis properti adalah:
A. Meningkatkan moral hazard tertanggung
B. Mendorong tertanggung mengasuransikan properti pada nilai yang memadai (adequate insurance) dengan menerapkan penalti bila di bawah nilai coinsurance
C. Menjamin klaim dibayar 100% apapun kondisi
D. Mengatur pembayaran premi berdasarkan usia tertanggung
Jawaban: B
Pembahasan: Coinsurance mengharuskan tertanggung mengasuransikan pada persentase tertentu dari nilai properti; jika kurang akan ada penyesuaian pembayaran klaim proporsional.
-
Doktrin proximate cause dalam klaim asuransi menyatakan bahwa:
A. Penanggung hanya membayar jika penyebab terakhir adalah sebab yang diasuransikan dan tidak terputus sebab lainnya secara substansial
B. Penanggung bertanggung jawab untuk semua kejadian yang berdekatan waktu
C. Tertanggung harus mengklaim dalam 24 jam
D. Berhubungan dengan kewajiban perpajakan
Jawaban: A
Pembahasan: Proximate cause mencari penyebab utama yang secara natural dan berurutan menghasilkan loss; bila proximate cause adalah peristiwa yang ditanggung, klaim dapat dibayar.
-
Perbedaan mendasar antara asuransi jiwa berjangka (term) dan asuransi jiwa seumur hidup (whole life) adalah:
A. Term memiliki nilai tunai (cash value); whole life tidak
B. Whole life mengandung elemen tabungan/investasi (cash value) dan iuran tetap hingga usia tertentu; term hanya proteksi untuk periode tertentu tanpa nilai tunai
C. Term lebih mahal daripada whole life
D. Whole life hanya untuk orang tua
Jawaban: B
Pembahasan: Whole life memiliki komponen tabungan/cash value dan premi tetap; term hanya proteksi waktu tertentu dan biasanya premi lebih murah awalnya.
-
Asuransi kesehatan tipe indemnity berbeda dengan managed care dalam hal pembayaran klaim:
A. Indemnity membayar berdasarkan biaya aktual (sering dengan aturan UCR – usual, customary, reasonable), managed care menggunakan jaringan dan mekanisme prapenggantian biaya
B. Managed care selalu membayar lebih tinggi daripada indemnity
C. Indemnity tidak membayar rawat inap
D. Keduanya sama polanya
Jawaban: A
Pembahasan: Indemnity cenderung memberikan kebebasan memilih dokter dan membayar biaya sesuai ketentuan; managed care (HMO, PPO) lebih mengontrol rujukan, jaringan penyedia, dan biaya.
-
Dalam perhitungan premi asuransi jiwa, faktor utama yang dipertimbangkan adalah:
A. Mortalitas (tingkat kematian), bunga (investment return), biaya administrasi
B. Frekuensi kecelakaan lalu lintas nasional saja
C. Harga saham perusahaan asuransi semata
D. Hanya usia tertanggung
Jawaban: A
Pembahasan: Premi jiwa dihitung berdasarkan mortality tables (probabilitas kematian), asumsi tingkat bunga (untuk mendiskontokan kewajiban), dan expense loading.
-
Reasuransi excess-of-loss berbeda dengan quota-share karena:
A. Excess-of-loss berbasis proporsi; quota-share berbasis per-loss limit
B. Excess-of-loss melindungi dari kerugian di atas retensi tertentu (per loss/event atau aggregate), quota-share membagi persentase dari semua risiko antara penanggung dan reasuradur
C. Keduanya sama fungsi dan istilah
D. Quota-share hanya dipakai untuk risiko individu
Jawaban: B
Pembahasan: Excess-of-loss adalah reasuransi non-proportional untuk membatasi kerugian di atas ambang tertentu; quota-share adalah proportional reasuransi yang membagi premi dan klaim sesuai persentase.
-
Definisi captive insurer adalah:
A. Perusahaan asuransi yang dipaksa pemerintah
B. Perusahaan asuransi dimiliki oleh satu atau beberapa perusahaan untuk mengasuransikan risiko pemiliknya sendiri
C. Asuransi yang menjebak nasabah
D. Reasuradur negara
Jawaban: B
Pembahasan: Captive biasanya didirikan oleh korporasi untuk menanggung sendiri risiko internal, mengoptimalkan biaya asuransi dan kontrol risiko.
-
Risk Retention Group (RRG) di AS adalah:
A. Kelompok investor saham asuransi
B. Entitas asuransi yang dibentuk oleh perusahaan sejenis untuk menanggung risiko anggota — memanfaatkan skema self-insurance kolektif
C. Asuransi wajib untuk semua negara bagian
D. Perusahaan reasuransi internasional
Jawaban: B
Pembahasan: RRG memungkinkan perusahaan sejenis (mis. manufacturer tertentu) membentuk kumpulan asuransi bersama untuk menanggung risiko spesifik industri.
-
Metode efektif mengurangi moral hazard meliputi:
A. Menghapus deductible
B. Memberikan bonus klaim
C. Menggunakan deductible, coinsurance/copayment, inspeksi, surveillance, dan program pencegahan loss control
D. Memaksa tertanggung untuk menyembunyikan informasi
Jawaban: C
Pembahasan: Kombinasi ekonomis (deductible, coinsurance) dan mekanisme kontrol (inspeksi, klausa keselamatan) menurunkan perilaku yang meningkatkan klaim.
-
Kontrak asuransi sering dikatakan bersifat aleatory; maksudnya:
A. Kontrak mengikat kedua pihak sama kuat tanpa ketergantungan pada kejadian tidak pasti
B. Nilai pertukaran (imbalan) bergantung pada kejadian acak yang belum pasti (jumlah premi kecil tapi pembayaran klaim besar mungkin terjadi)
C. Kontrak dapat dirombak setiap saat oleh salah satu pihak
D. Aleatory berarti kontrak pasti menguntungkan tertanggung
Jawaban: B
Pembahasan: Aleatory artinya pertukaran tidak seimbang dan bergantung pada peristiwa tidak pasti: premi dibayar sekarang, klaim hanya dibayar bila peristiwa terjadi.
-
Valued policy berbeda dari indemnity policy karena:
A. Valued policy membayar jumlah yang disepakati (nilai yang ditetapkan) terlepas dari nilai kerugian aktual; biasa dipakai untuk barang dengan nilai unik (karya seni)
B. Indemnity policy selalu membayar jumlah tetap tanpa verifikasi
C. Kedua jenis selalu sama dalam praktik
D. Hanya indemnity policy yang dipakai untuk asuransi jiwa
Jawaban: A
Pembahasan: Valued policy cocok untuk barang yang sulit dinilai setelah loss; indenmity policy membayar berdasarkan nilai kerusakan/kerugian aktual.
-
Strategi terbaik untuk risiko frekuensi tinggi, severity rendah adalah:
A. Transfer penuh ke reasuransi
B. Retensi; gunakan kontrol loss dan pembiayaan internal karena klaim kecil berulang dapat mahal bila diasuransikan
C. Menutup bisnis
D. Meminta bantuan pemerintah
Jawaban: B
Pembahasan: Risiko frekuensi tinggi & dampak kecil lebih efisien ditahan (retained) dan dikontrol karena premi pengalihan bisa lebih mahal dibandingkan biaya aktual klaim.
-
Salah satu prasyarat penting hukum angka besar (law of large numbers) dalam asuransi adalah:
A. Eksposur harus heterogen agar hasil lebih beragam
B. Eksposur harus homogen (serupa) sehingga rata-rata varians menurun dengan jumlah besar unit risiko
C. Hanya satu unit risiko sudah cukup
D. Harus ada reasuransi terpasang
Jawaban: B
Pembahasan: Homogenitas eksposur (unit serupa) membantu memanfaatkan hukum angka besar; jika unit heterogen, prediksi rata-rata kurang andal.
-
Apa yang dimaksud salvage dalam proses klaim?
A. Biaya administrasi polis
B. Barang yang tersisa setelah kerusakan, yang nilai jualnya dapat digunakan untuk mengurangi jumlah klaim yang dibayar oleh penanggung
C. Pembayaran asuransi jiwa penuh
D. Pengembalian premi ke tertanggung
Jawaban: B
Pembahasan: Salvage adalah pemulihan nilai dari sisa barang (mis. mobil rusak) yang menjadi hak penanggung setelah membayar klaim, yang dapat mengurangi kerugian bersih penanggung.
-
Hard fraud berbeda dengan soft fraud karena:
A. Hard fraud melibatkan penipuan terencana (palsu klaim), soft fraud sering berupa pembengkakan klaim atau menutupi fakta minor
B. Soft fraud selalu kriminal; hard fraud tidak
C. Keduanya bukan masalah bagi perusahaan asuransi
D. Hard fraud hanya terkait reasuransi
Jawaban: A
Pembahasan: Hard fraud = klaim palsu/berencana; soft fraud = penggelembungan klaim, menyembunyikan kondisi yang sebenarnya; keduanya perlu mitigasi berbeda.
-
Fungsi utama regulasi asuransi meliputi:
A. Memastikan perusahaan asuransi mendapat keuntungan maksimum
B. Melindungi konsumen/pemegang polis, menjaga solvabilitas perusahaan, dan memelihara stabilitas pasar asuransi
C. Menghapus persaingan pasar
D. Hanya menegakkan pajak atas premi
Jawaban: B
Pembahasan: Regulator fokus pada perlindungan policyholder, solvabilitas, pengawasan pasar, dan keadilan praktik komersial; bukan memaksakan keuntungan perusahaan.
-
Dalam menghadapi risiko siber perusahaan asuransi sebaiknya:
A. Mengasumsikan risiko siber selalu ditanggung oleh polis tradisional dan tidak perlu tindakan tambahan
B. Menggunakan underwriting khusus cyber, menerapkan pengecualian (exclusions) bila perlu, mengembangkan produk cyber, dan mengelola akumulasi risiko secara aktif
C. Menghapus semua asuransi properti agar mengurangi eksposur
D. Menunggu pemerintah membuat aturan sebelum bertindak
Jawaban: B
Pembahasan: Risiko siber memerlukan pendekatan khusus: underwriting terperinci, mengukur exposure & aggregation, spesifik polis cyber, dan manajemen akumulasi. Polis tradisional mungkin tidak menutup silent cyber sehingga perlu kebijakan eksplisit.
Kunci Jawaban (ringkasan cepat)
1 B · 2 B · 3 B · 4 C · 5 B · 6 B · 7 C · 8 B · 9 B · 10 B · 11 B · 12 B · 13 B · 14 C · 15 B · 16 B · 17 B · 18 C · 19 C · 20 B · 21 A · 22 B · 23 B · 24 B · 25 A · 26 B · 27 A · 28 A · 29 B · 30 B · 31 B · 32 C · 33 B · 34 A · 35 B · 36 B · 37 B · 38 A · 39 B · 40 B
No comments:
Post a Comment