Latihan Soal Ujian UT EKMA4158 Perilaku Organisasi KB 7 Beserta Kunci Jawaban
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Pemimpin berbeda dengan manajer dalam hal ....
A. manajer berorientasi pada basil akhir, pemimpin berorientasi pada masa depan
B. manajer bertanya apa dan mengapa, pemimpin bertanya bagaimana dan kapan
C. manajer mengembangkan, pemimpin mempertahankan
D. pemimpin fokus pada struktur, manajer fokus pada orang
Jawaban.
A. manajer berorientasi pada basil akhir, pemimpin berorientasi pada masa depan
2) Kesamaan antara model kepemimpinan Ohio State University (OSU) dengan The University of Michigan (UM) dapat dilihat pada situasi berikut ini ....
A. initiating structure pada OSU identik dengan orientasi pada karyawan pada UM
B. initiating structure pada OSU identik dengan orientasi pada pekerjaan pada UM
C. consideration pada OSU identik dengan orientasi pada pekerjaan pada UM
D. consideration pada OSU identik dengan orientasi pada karyawan pada UM
Jawaban.
B. initiating structure pada OSU identik dengan orientasi pada pekerjaan pada UM
3) Menurut teori situasional, karyawan sebaiknya diajak untuk berpartisipasi jika memenuhi situasi berikut ini ....
A. perilaku berorientasi tugas rendah dan perilaku berorientasi relasi tinggi
B. perilaku berorientasi tugas rendah dan perilaku berorientasi relasi rendah
C. perilaku berorientasi tugas tinggi dan perilaku berorientasi relasi rendah
D. perilaku berorientasi tugas tinggi dan perilaku berorientasi relasi tinggi
Jawaban.
A. perilaku berorientasi tugas rendah dan perilaku berorientasi relasi tinggi
4) Faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan pada path-goal theory adalah ....
A. kepribadian tipe A pemimpin
B. faktor situasi yang diwakili kemauan seseorang menerima pengaruh dari orang lain
C. faktor situasi yang diwakili oleh kemampuan dan kemauan untuk dipimpin
D. keyakinan bawahan bagaimana ia mendapat penghargaan
Jawaban.
D. keyakinan bawahan bagaimana ia mendapat penghargaan
5) Pernyataan yang benar tentang kepemimpinan transformasional - transaksional adalah ....
A. pemimpin transformasional berupaya mendukung organisasi menjaga kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin
B. pemimpin transformasional berupaya melakukan intervensi jika standar tidak terpenuhi
C. pemimpin transaksional berusaha menjaga kesehatan organisasi
D. pemimpin transaksional berusaha menjaga rasa hormat dan kepercayaan bawahan
Jawaban.
C. pemimpin transaksional berusaha menjaga kesehatan organisasi
6) Mana di antara penyataan di bawah ini yang dianggap paling benar ....
A. kekuasaan sering dianggap buruk meski setiap orang melakukannya
B. kekuasaan selalu berkonotasi negatif
C. kekuasaan sama dengan jabatan seseorang di dalam organisasi
D. lebih disukai manajer yang tidak memiliki kekuasaan ketimbang manajer yang memiliki kekuasaan
Jawaban.
A. kekuasaan sering dianggap buruk meski setiap orang melakukannya
7) Pertanda bahwa seseorang menerapkan kekuasaan yang dipaksakan akan tampak pada situasi berikut ini ....
A. manajer bisa mengontrol imbalan sehingga karyawan takut tidak mendapatkannya
B. karyawan takut tidak menjalankan perintahnya karena pengetahuan yang dimiliki atasan
C. karyawan takut tidak menjalankan perintahnya karena takut akan hukuman yang akan diterima
D. karyawan takut tidak menjalankan perintahnya karena pimpinan memiliki kedudukan yang sah dalam hierarki organisasi
Jawaban.
C. karyawan takut tidak menjalankan perintahnya karena takut akan hukuman yang akan diterima
8) Seorang manajer dikatakan menjalankan perilaku politik tidak sah dan berorientasi keluar jika ....
A. dia mengajukan perusahaan tempat kerja tuntutan hukum kepada pihak berwenang
B. dia mengadu kepada atasan
C. dia membuka aib perusahaan kepada pihak luar perusahaan
D. dia melakukan sabotase kegiatan produksi
Jawaban.
C. dia membuka aib perusahaan kepada pihak luar perusahaan
9) Seseorang dianggap melakukan korupsi kekuasaan jika ....
A. karyawan merasa takut sehingga menganggap keputusan pimpinan selalu benar
B. karyawan suka menjilat atasan
C. pimpinan memperoleh fasilitas-fasilitas khusus
D. jawaban A, B, dan C benar
Jawaban.
D. jawaban A, B, dan C benar
10) Cara yang bisa ditempuh untuk mengurangi korupsi kekuasaan adalah ....
A. mengukur kinerja bawahan secara objektif
B. mengubah budaya dan struktur organisasi
C. memperkecil kesempatan pimpinan mengintervensi bawahan
D. jawaban A, B, dan C benar
Jawaban.
D. jawaban A, B, dan C benar
Kerjakanlah latihan berikut!
1) Ada yang berpendapat bahwa pada setiap organisasi, para eksekutif yang menjalankan kegiatan organisasi, baik eksekutif level alas maupun level bawah, sebagian harus ada yang bertindak sebagai manajer dan sebagainya lagi sebagai pemimpin. Apakah Anda setuju dengan pendapat ini? Jelaskan!
Jawaban.
Penggunaan istilah manajer dan pemimpin memang sering membingungkan. Dalam bahasa populer dan dalam kehidupan seharihari kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian seolah-olah mengandung pengertian yang sama. Di sisi lain, para akademisi justru mendikotomikan kedua istilah tersebut yang memberi kesan seolah-olah manajer dan pemimpin adalah dua orang berbeda. Pandangan seharusnya adalah manajer dan pemimpin merupakan orang yang sama. Hal yang perlu ditegaskan adalah kapan seorang eksekutif bertindak sebagai manajer dan kapan sebagai pemimpin. Penegasan ini menjadi penting karena menjadi pemimpin hanyalah salah sate peran yang harus dimainkan oleh seorang manajer di samping peran-peran lainnya
2) Jelaskan secara umum perbedaan antara pendekatan universal dan pendekatan kontingensi dalam kepemimpinan!
Jawaban.
Pertanyaan ini sesungguhnya berkaitan dengan efektivitas kepemimpinan. Kalau pertanyaan ini sedikit dimodifikasi maka pertanyaannya menjadi “faktor apa saja yang menjadikan seorang pemimpin berhasil menggerakkan para pengikutnya sehingga kinerja organisasi dan kepuasan kerja meningkat?” Dalam konteks kepemimpinan, pendekatan universal menganggap bahwa kinerja dan kepuasan kerja karyawan semata-mata ditentukan oleh sifat dan/atau perilaku pimpinannya sementara para pengikut hanya bertindak pasif. Pandangan ini tentu banyak kelemahannya. Oleh karena itu, muncul pandangan baru, yaitu pendekatan kontingensi. Seperti nama yang tersirat di dalamnya, pandangan kontingensi tidak menampik sifat atau perilaku seorang pemimpin sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja. Akan tetapi, menurut pandangan ini, ada faktor lain yang juga ikut memengaruhi, yaitu peran para pengikut dan situasi yang melingkupi proses kepemimpinan. Pendekatan ini menegaskan bahwa kepemimpinan merupakan proses dinamik yang tidak bisa dijelaskan secara sederhana
3) Meski model kepemimpinan karismatik dalam batas-batas tertentu jauh lebih baik daripada teori klasik, namun bukan berarti teori ini tanpa kelemahan. Jelaskan kelemahan-kelemahan model pendekatan kepemimpinan karismatik!
Jawaban.
Pemimpin yang memiliki karisma tentu berdampak pada aspek emosi bagi para pengikutnya. Para pengikut boleh jadi secara sukarela mau melakukan sesuatu karena rasa cinta dan kebanggaannya terhadap pimpinan mereka. Jelas ini dampak positif. Namun, beberapa kelemahan juga terkait dengan kepemimpinan karismatik. Misalnya, pimpinan karismatik merasa tidak membutuhkan para pengikut sehingga dia sering bertindak impulsif dan cenderung mengultuskan dirinya. Akibatnya, pemimpin karismatik tidak langgeng karena tidak mudah orang lain menggantikannya. Dalam banyak hal pemimpin karismatik juga lemah secara manajerial dan administratif. Oleh karenanya sulit untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi.
4) Ketika kita membicarakan seseorang yang memiliki kekuasaan, biasanya kita menuduhnya bahwa orang tersebut tidak bermoral atau tidak mempunyai etika. Mengapa tuduhan seperti ini muncul dan apakah memang kenyataannya demikian? Jelaskan!
Jawaban.
Banyak orang memang sering salah paham tentang kekuasaan. Kesalahpahaman ini sesungguhnya lebih disebabkan karena dalam realita orang yang berkuasa cenderung memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentingan orang lain. Praktik seperti ini barangkali dipengaruhi oleh pendapat Niccolo Machiavelli yang sangat populer “tujuan menghalalkan cara”. Bagi machiavelli, cara itu tidak penting yang penting adalah tujuan bisa tercapai. Pandangan inilah yang sesungguhnya mendistorsi konsep kekuasaan yang sesungguhnya bersifat netral. Bahkan dalam batas-batas tertentu kekuasaan sangat dibutuhkan oleh seorang manajer atau pemimpin. Tanpa kekuasaan seorang manajer tidak mungkin bisa mempengaruhi orang lain untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi, sederhananya kekuasaan tidak selalu berkonotasi negatif Namun, apabila seseorang memiliki kekuasaan di luar harus kewajaran, barulah kekuasaan tersebut bisa merugikan orang lain.
5) Sebagian mengatakan bahwa jika Anda ingin memiliki kekuasaan maka Anda harus menduduki jabatan struktural di dalam organisasi. Apakah harus selalu demikian?
Jawaban.
Kekuasaan pada umumnya terkait langsung dengan kedudukan seseorang di dalam organisasi. Bendaharawan proyek misalnya menjadi orang yang sangat berkuasa selama dia menjadi bendaharawan karena bisa menentukan kapan uang proyek harus dibayarkan. Namun, pada saat yang bersangkutan tidak lagi menjadi bendaharawan belum tentu dia masih memiliki kekuasaan. Meski demikian, tidak semua kekuasaan terkait dengan kedudukan atau jabatan formal seseorang di dalam organisasi. Seorang pakar misalnya bisa mempengaruhi orang lain meski dirinya bukan pejabat. Dia didengar dan dipatuhi orang lain karena kepakarannya.
6) Bagaimana saudara menjelaskan maraknya demonstrasi buruh di Indonesia dalam perspektif kekuasaan? Jelaskan pendapat saudara.
Jawaban.
Dalam bahasa kekuasaan, demonstrasi adalah aktivitas politik yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menunjukkan kekuasaan mereka kepada manajemen organisasi. Demonstrasi pada umumnya dilakukan karena ketidakpuasan karyawan terhadap praktik manajemen. Meski demikian, demonstrasi merupakan bentuk perilaku kekuasaan yang tidak sah.
No comments:
Post a Comment