-->

40 Soal Pilihan Ganda UT EKMA4115 – Pengantar Akuntansi (Edisi 3) Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasan

 on Monday, October 6, 2025  

 


Mahasiswa Universitas Terbuka sedang belajar mata kuliah Pengantar Akuntansi EKMA4115 dengan laptop, buku catatan, dan laporan keuangan di ruang belajar modern

40 Soal Pilihan Ganda — EKMA4115 Pengantar Akuntansi (Edisi 3)

Disertai kunci jawaban dan pembahasan detail (Bahasa Indonesia)


Untuk setiap soal: soal → pilihan A–D → KunciPembahasan detail.


  1. Perusahaan A memiliki Aset Rp 250.000.000 dan Kewajiban Rp 90.000.000. Berapakah Modal (Ekuitas) perusahaan menurut persamaan akuntansi dasar?
    A. Rp 160.000.000
    B. Rp 340.000.000
    C. Rp 90.000.000
    D. Rp 250.000.000
    Kunci: A
    Pembahasan: Persamaan dasar: Aset = Kewajiban + Ekuitas → Ekuitas = Aset − Kewajiban. Hitung: 250.000.000 − 90.000.000 = 160.000.000.

  2. Ketika perusahaan membayar kas untuk membayar sewa bulan berjalan, ayat jurnal yang benar adalah:
    A. Debit Kas; Kredit Beban Sewa
    B. Debit Beban Sewa; Kredit Kas
    C. Debit Kas; Kredit Hutang Usaha
    D. Debit Beban Sewa; Kredit Piutang Usaha
    Kunci: B
    Pembahasan: Pembayaran sewa tunai mengurangi kas (kredit Kas) dan mencatat beban sewa (debit Beban Sewa) karena terjadi pengeluaran/ pemakaian sumber daya.

  3. Perusahaan membeli persediaan Rp 10.000.000 secara kredit. Ayat jurnal pada saat pembelian (sistem perpetual) adalah:
    A. Debit Persediaan Rp 10.000.000; Kredit Kas Rp 10.000.000
    B. Debit Persediaan Rp 10.000.000; Kredit Utang Usaha Rp 10.000.000
    C. Debit Pembelian Rp 10.000.000; Kredit Utang Usaha Rp 10.000.000
    D. Debit Beban Rp 10.000.000; Kredit Kas Rp 10.000.000
    Kunci: B
    Pembahasan: Sistem perpetual mencatat kenaikan persediaan langsung. Karena pembelian kredit, kredit ke Utang Usaha.

  4. Perusahaan menerima pembayaran kas Rp 5.000.000 dari pelanggan untuk piutang yang sebelumnya dicatat. Ayat jurnal yang benar adalah:
    A. Debit Kas Rp 5.000.000; Kredit Pendapatan Rp 5.000.000
    B. Debit Kas Rp 5.000.000; Kredit Piutang Usaha Rp 5.000.000
    C. Debit Piutang Usaha Rp 5.000.000; Kredit Kas Rp 5.000.000
    D. Debit Kas Rp 5.000.000; Kredit Utang Usaha Rp 5.000.000
    Kunci: B
    Pembahasan: Penerimaan kas atas piutang menambah kas (debit) dan menghapus piutang (kredit Piutang Usaha).

  5. Tujuan utama neraca saldo (trial balance) adalah:
    A. Menyajikan laporan laba rugi interim
    B. Memastikan jumlah debit sama dengan jumlah kredit pada buku besar
    C. Mengganti laporan arus kas
    D. Menentukan nilai pasar aset
    Kunci: B
    Pembahasan: Trial balance digunakan untuk memeriksa keseimbangan antara total debit dan total kredit; bukan jaminan tidak ada kesalahan lain (kesalahan bisa tetap ada).

  6. Perusahaan membayar premi asuransi Rp 1.200.000 untuk periode 12 bulan pada 1 Januari. Setelah 3 bulan, ayat penyesuaian yang benar adalah:
    A. Debit Beban Asuransi Rp 300.000; Kredit Asuransi Dibayar Dimuka Rp 300.000
    B. Debit Asuransi Dibayar Dimuka Rp 300.000; Kredit Beban Asuransi Rp 300.000
    C. Debit Beban Asuransi Rp 1.200.000; Kredit Kas Rp 1.200.000
    D. Debit Kas Rp 300.000; Kredit Beban Asuransi Rp 300.000
    Kunci: A
    Pembahasan: Premi 1.200.000 untuk 12 bulan → beban per bulan = 1.200.000 ÷ 12 = 100.000. Setelah 3 bulan beban = 3 × 100.000 = 300.000. Ayat penyesuaian: debit Beban Asuransi 300.000, kredit Asuransi Dibayar Dimuka 300.000.

  7. Perusahaan telah menyelesaikan jasa senilai Rp 2.000.000 tetapi belum menagih. Ayat penyesuaian yang tepat adalah:
    A. Debit Kas Rp 2.000.000; Kredit Pendapatan Jasa Rp 2.000.000
    B. Debit Piutang Usaha Rp 2.000.000; Kredit Pendapatan Jasa Rp 2.000.000
    C. Debit Pendapatan Jasa Rp 2.000.000; Kredit Piutang Usaha Rp 2.000.000
    D. Debit Beban Rp 2.000.000; Kredit Piutang Usaha Rp 2.000.000
    Kunci: B
    Pembahasan: Pendapatan yang telah dihasilkan tapi belum ditagih dicatat sebagai piutang (debit Piutang Usaha) dan pendapatan (kredit Pendapatan Jasa) — prinsip akrual.

  8. Karyawan memperoleh gaji sebesar Rp 600.000 yang akan dibayar minggu depan. Ayat penyesuaian bulan ini untuk mencatat kewajiban upah adalah:
    A. Debit Beban Gaji Rp 600.000; Kredit Kas Rp 600.000
    B. Debit Beban Gaji Rp 600.000; Kredit Gaji Terhutang Rp 600.000
    C. Debit Gaji Terhutang Rp 600.000; Kredit Beban Gaji Rp 600.000
    D. Debit Kas Rp 600.000; Kredit Beban Gaji Rp 600.000
    Kunci: B
    Pembahasan: Beban telah terjadi → debit Beban Gaji; belum dibayar sehingga menimbulkan kewajiban → kredit Gaji Terhutang (Accrued Wages).

  9. Sebuah mesin dibeli seharga Rp 50.000.000 dengan nilai residu Rp 5.000.000 dan masa manfaat 9 tahun. Metode garis lurus (straight-line) menghasilkan beban depresiasi tahunan sebesar:
    A. Rp 5.000.000
    B. Rp 4.500.000
    C. Rp 6.000.000
    D. Rp 5.555.556
    Kunci: A
    Pembahasan: Dasar depresiasi = Biaya − Residual = 50.000.000 − 5.000.000 = 45.000.000. Beban tahunan = 45.000.000 ÷ 9 = 5.000.000.

  10. Sebuah aset berharga Rp 20.000.000, residu Rp 2.000.000, umur 5 tahun. Metode double-declining balance (DDB) tahun pertama akan mencatat depresiasi sebesar:
    A. Rp 8.000.000
    B. Rp 7.200.000
    C. Rp 4.000.000
    D. Rp 3.600.000
    Kunci: A
    Pembahasan: Tarif lurus = 1/5 = 20%. DDB tarif = 2 × 20% = 40%. Tahun pertama depresiasi = 40% × 20.000.000 = 8.000.000. (Pastikan tidak menurunkan di bawah residu pada periode berikutnya.)

  11. Jika harga barang naik dari periode ke periode, metode persediaan yang cenderung menunjukkan Laba Bersih lebih tinggi adalah:
    A. LIFO
    B. FIFO
    C. Rata-rata tertimbang
    D. Metode identifikasi khusus
    Kunci: B
    Pembahasan: Dengan harga naik, FIFO menggunakan biaya persediaan tertua (lebih murah) untuk menghitung COGS → COGS lebih rendah → Laba Kotor & Laba Bersih lebih tinggi dibanding LIFO.

  12. Perusahaan tidak memiliki persediaan awal. Membeli 100 unit @ Rp 10 dan kemudian 200 unit @ Rp 12. Jika terjual 180 unit, maka COGS berdasarkan FIFO adalah:
    A. Rp 1.720.000
    B. Rp 1.960.000
    C. Rp 2.040.000
    D. Rp 1.800.000
    Kunci: B
    Pembahasan: FIFO menjual 100 unit pertama @10 → 100×10 = 1.000.000; sisanya 80 unit dari batch kedua @12 → 80×12 = 960.000. COGS total = 1.000.000 + 960.000 = 1.960.000.

  13. Perusahaan menghapus piutang tak tertagih Rp 500.000 dengan metode allowance (cadangan). Ayat jurnal write-off yang benar adalah:
    A. Debit Beban Piutang Tak Tertagih Rp 500.000; Kredit Piutang Usaha Rp 500.000
    B. Debit Cadangan Piutang Tak Tertagih Rp 500.000; Kredit Piutang Usaha Rp 500.000
    C. Debit Piutang Usaha Rp 500.000; Kredit Cadangan Piutang Tak Tertagih Rp 500.000
    D. Debit Kas Rp 500.000; Kredit Piutang Usaha Rp 500.000
    Kunci: B
    Pembahasan: Under allowance method, write-off dicatat dengan mengurangi akun cadangan (Allowance for Doubtful Accounts) dan mengurangi Piutang Usaha: debit Allowance, kredit Accounts Receivable.

  14. Perbedaan utama antara pendekatan percent of sales dan percent of receivables dalam mengestimasi piutang tak tertagih adalah:
    A. Percent of sales fokus pada neraca; percent of receivables fokus pada laba rugi
    B. Percent of sales menentukan jumlah cadangan yang diperlukan; percent of receivables menentukan beban piutang
    C. Percent of sales menentukan beban piutang (income statement approach); percent of receivables menentukan saldo cadangan yang diinginkan (balance sheet approach)
    D. Tidak ada perbedaan fundamental
    Kunci: C
    Pembahasan: Percent of sales menghitung beban piutang berdasarkan penjualan (mempengaruhi laba rugi langsung). Percent of receivables menghitung saldo cadangan yang harus ada pada neraca; beban piutang di-adjust untuk mencapai saldo cadangan yang diinginkan.

  15. Dalam rekonsiliasi bank, cek yang belum dicairkan (outstanding checks) harus:
    A. Ditambahkan ke saldo buku bank
    B. Dikurangkan dari saldo bank
    C. Ditambahkan ke saldo perusahaan
    D. Dikurangkan dari saldo perusahaan
    Kunci: B
    Pembahasan: Outstanding checks telah dicatat oleh perusahaan sebagai pengurangan kas tetapi belum tercatat oleh bank → harus dikurangkan dari saldo bank saat rekonsiliasi.

  16. Dalam laporan arus kas (menurut banyak pedoman akuntansi yang umum, mis. US GAAP), klasifikasi bunga dibayar biasanya ditempatkan di:
    A. Arus kas dari aktivitas operasi
    B. Arus kas dari aktivitas investasi
    C. Arus kas dari aktivitas pendanaan
    D. Bisa ditaruh hanya di aktivitas investasi
    Kunci: A
    Pembahasan: Umumnya bunga dibayar diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi (US GAAP). Catatan: IFRS memperbolehkan perusahaan memilih mengklasifikasikan bunga sebagai operasi atau pendanaan, tetapi praktik yang sering diajarkan di pengantar adalah operasi.

  17. Ayat penutupan (closing entries) untuk menutup akun pendapatan pada akhir periode adalah:
    A. Debit Pendapatan; Kredit Laba Ditahan
    B. Debit Pendapatan; Kredit Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary)
    C. Debit Beban; Kredit Ikhtisar Laba Rugi
    D. Debit Laba Ditahan; Kredit Pendapatan
    Kunci: B
    Pembahasan: Proses penutupan: tutup akun pendapatan ke Income Summary (debit Pendapatan, kredit Income Summary), tutup akun beban ke Income Summary (debit Income Summary, kredit Beban), lalu tutup Income Summary ke Retained Earnings (Laba Ditahan).

  18. Jika saldo awal Laba Ditahan Rp 50.000.000, laba bersih tahun berjalan Rp 12.000.000, dan dividen tunai Rp 5.000.000, saldo akhir Laba Ditahan menjadi:
    A. Rp 57.000.000
    B. Rp 67.000.000
    C. Rp 57.000.000
    D. Rp 50.000.000
    Kunci: A
    Pembahasan: Saldo akhir = saldo awal + laba bersih − dividen = 50.000.000 + 12.000.000 − 5.000.000 = 57.000.000.

  19. Perusahaan memiliki Aset Lancar Rp 80.000.000 dan Kewajiban Lancar Rp 50.000.000. Rasio Lancar (current ratio) adalah:
    A. 0,62
    B. 1,60
    C. 2,50
    D. 0,50
    Kunci: B
    Pembahasan: Current ratio = Aset Lancar ÷ Kewajiban Lancar = 80.000.000 ÷ 50.000.000 = 1,6.

Mahasiswa Universitas Terbuka sedang belajar mata kuliah Pengantar Akuntansi EKMA4115 dengan laptop, buku catatan, dan laporan keuangan di ruang belajar modern
  1. Diberi Kas Rp 10.000.000, Piutang Rp 15.000.000, Persediaan Rp 20.000.000, dan Kewajiban Lancar Rp 30.000.000. Rasio cepat (quick ratio) adalah:
    A. 1,50
    B. 0,83
    C. 1,00
    D. 0,50
    Kunci: B
    Pembahasan: Quick ratio = (Kas + Piutang + Surat Berharga) ÷ Kewajiban Lancar. Di sini Surat Berharga tidak ada. Jadi (10.000.000 + 15.000.000) ÷ 30.000.000 = 25.000.000 ÷ 30.000.000 = 0,8333 ≈ 0,83.

  2. Jika Total Kewajiban = Rp 120.000.000 dan Ekuitas = Rp 80.000.000, rasio utang terhadap ekuitas (debt-to-equity) adalah:
    A. 0,67
    B. 1,25
    C. 1,50
    D. 2,00
    Kunci: C
    Pembahasan: Debt-to-equity = Total Kewajiban ÷ Ekuitas = 120.000.000 ÷ 80.000.000 = 1,5.

  3. Perusahaan memiliki Biaya Tetap Rp 50.000.000, Harga Jual per unit Rp 50, dan Biaya Variabel per unit Rp 30. Break-even point (unit) adalah:
    A. 1.250 unit
    B. 2.500 unit
    C. 5.000 unit
    D. 10.000 unit
    Kunci: B
    Pembahasan: Kontribusi per unit = Harga − Biaya variabel = 50 − 30 = 20. Break-even units = Biaya Tetap ÷ Kontribusi per unit = 50.000.000 ÷ 20 = 2.500 unit.

  4. Jika Harga jual Rp 100 dan Biaya variabel Rp 40, maka kontribusi per unit dan margin kontribusi (%) masing-masing adalah:
    A. Rp 60 dan 60%
    B. Rp 40 dan 40%
    C. Rp 60 dan 40%
    D. Rp 100 dan 60%
    Kunci: A
    Pembahasan: Kontribusi per unit = 100 − 40 = 60. Margin kontribusi = 60 ÷ 100 = 0,60 = 60%.

  5. Di bawah basis akrual, pendapatan diakui ketika:
    A. Kas diterima, tanpa memandang waktu terjadinya penyerahan jasa/barang
    B. Barang/jasa telah diserahkan dan pendapatan dapat diukur — walaupun kas belum diterima
    C. Pada akhir tahun pajak saja
    D. Ketika piutang dilunasi oleh pelanggan
    Kunci: B
    Pembahasan: Prinsip akrual: revenue diakui saat terealisasi/terkait (earned) dan dapat diukur, bukan hanya saat kas diterima.

  6. Prinsip matching (pencocokan) menyatakan bahwa:
    A. Pendapatan harus dicatat saat kas diterima
    B. Beban harus dicocokkan dengan pendapatan yang mereka hasilkan pada periode yang sama
    C. Semua aset harus dicatat pada nilai pasar
    D. Pengungkapkan sukarela bersifat opsional
    Kunci: B
    Pembahasan: Matching mengharuskan biaya diakui pada periode yang sama dengan pendapatan yang berkaitan sehingga laba dihitung secara tepat.

  7. Prinsip konservatisme (conservatism) menyarankan akuntan untuk:
    A. Mengakui keuntungan yang belum direalisasi segera
    B. Mengakui kemungkinan kerugian lebih awal dan menunda pengakuan keuntungan sampai pasti
    C. Mengabaikan estimasi konservatif karena menurunkan laba
    D. Selalu mencatat aset pada nilai pasar
    Kunci: B
    Pembahasan: Konservatisme mendorong pengakuan kerugian yang mungkin lebih awal (untuk tidak melebih-lebihkan laba/aset) dan menunda pengakuan keuntungan yang belum pasti.

  8. Prinsip biaya historis (cost principle) menyatakan bahwa:
    A. Aset dicatat pada nilai realisasi pasar saat ini
    B. Aset dicatat sebesar biaya perolehan saat dibeli
    C. Aset dicatat sebesar nilai taksiran manajemen
    D. Aset dicatat sebesar nilai residu
    Kunci: B
    Pembahasan: Cost principle = aset dicatat berdasarkan biaya yang dibayar (historical cost), bukan nilai pasar saat ini.

  9. Perusahaan membeli peralatan seharga Rp 50.000.000; pembayarannya dilakukan Rp 10.000.000 tunai dan sisanya ditanggung dengan wesel (notes payable). Ayat jurnal pembelian adalah:
    A. Debit Peralatan Rp 50.000.000; Kredit Kas Rp 50.000.000
    B. Debit Peralatan Rp 50.000.000; Kredit Kas Rp 10.000.000; Kredit Wesel Bayar Rp 40.000.000
    C. Debit Peralatan Rp 10.000.000; Kredit Kas Rp 10.000.000
    D. Debit Peralatan Rp 50.000.000; Kredit Hutang Usaha Rp 50.000.000
    Kunci: B
    Pembahasan: Total aset peralatan dicatat penuh. Pembayaran sebagian tunai (kredit Kas) dan sisanya dicatat sebagai kewajiban jangka panjang/pendek sesuai tenor → Wesel Bayar.

  10. Sebuah hak paten dibeli Rp 120.000.000 dengan umur manfaat 10 tahun (tidak ada residu). Amortisasi tahunan (garis lurus) adalah:
    A. Rp 12.000.000
    B. Rp 10.000.000
    C. Rp 24.000.000
    D. Rp 6.000.000
    Kunci: A
    Pembahasan: Amortisasi tahunan = 120.000.000 ÷ 10 = 12.000.000.

  11. Dalam sistem persediaan perpetual, pembelian persediaan dicatat sebagai:
    A. Debit Pembelian; Kredit Kas/Utang
    B. Debit Persediaan; Kredit Kas/Utang
    C. Tidak dicatat sampai akhir periode
    D. Debit Beban Persediaan; Kredit Kas
    Kunci: B
    Pembahasan: Sistem perpetual memperbarui akun Persediaan setiap kali ada pembelian — debit Persediaan.

  12. Jika pembeli menanggung ongkos angkut (freight-in) pada pembelian persediaan, klasifikasi biaya tersebut adalah:
    A. Biaya periode (dibebankan langsung)
    B. Dikapitalisasi ke Persediaan (menambah nilai persediaan)
    C. Dikurangkan dari pembelian sebagai diskon
    D. Dicatat sebagai pendapatan lain-lain
    Kunci: B
    Pembahasan: Freight-in adalah biaya untuk memperoleh persediaan dan seharusnya dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan persediaan.

  13. Ketika pelanggan mengembalikan barang yang dijual (sales return) sebesar Rp 500.000 pada perusahaan yang menggunakan sistem perpetual, ayat jurnal yang benar (untuk penjual) adalah:
    A. Debit Kas Rp 500.000; Kredit Penjualan Rp 500.000
    B. Debit Penjualan Rp 500.000; Kredit Kas Rp 500.000
    C. Debit Penjualan Retur/Aliansi Rp 500.000; Kredit Kas/Ri. Piutang Rp 500.000; dan debit Persediaan, kredit Harga Pokok Penjualan (COGS) untuk mengembalikan barang ke persediaan
    D. Tidak ada ayat karena transaksi kecil
    Kunci: C
    Pembahasan: Pengembalian penjualan mengurangi penjualan (debit Sales Returns), mengembalikan kas/piutang. Di sistem perpetual, perlu juga mengurangi COGS dan menambah Persediaan untuk mengembalikan barang.

  14. Jika Penjualan Rp 500.000.000 dan Harga Pokok Penjualan (COGS) Rp 320.000.000, maka persentase laba kotor (gross profit %) adalah:
    A. 36%
    B. 64%
    C. 40%
    D. 28%
    Kunci: A
    Pembahasan: Laba kotor = Penjualan − COGS = 500.000.000 − 320.000.000 = 180.000.000. Persentase = 180.000.000 ÷ 500.000.000 = 0,36 = 36%.

  15. Perusahaan mengeluarkan saham biasa 10.000 lembar pada harga Rp 10 per lembar (tidak ada nilai nominal yang relevan dalam soal). Ayat jurnal penerimaan kas adalah:
    A. Debit Kas Rp 100.000; Kredit Modal Disetor Rp 100.000
    B. Debit Kas Rp 100.000; Kredit Saham Biasa Rp 100.000
    C. Debit Kas Rp 100.000; Kredit Pendapatan Modal Rp 100.000
    D. Kredit Kas Rp 100.000; Debit Saham Biasa Rp 100.000
    Kunci: B (atau A tergantung terminologi; B cocok)
    Pembahasan: Penerbitan saham untuk kas meningkatkan aset Kas (debit) dan meningkatkan ekuitas (kredit Saham Biasa / Modal Disetor).

  16. Pembelian kembali saham (treasury stock) oleh perusahaan dicatat sebagai:
    A. Aset
    B. Beban
    C. Pengurang Ekuitas (contra equity)
    D. Kewajiban
    Kunci: C
    Pembahasan: Treasury stock dicatat sebagai kontra-ekuitas (dikurangi dari total ekuitas) dan dicatat pada biaya perolehan.

  17. Mana dari berikut ini bukan termasuk klasifikasi posisi di laporan posisi keuangan (neraca)?
    A. Aset Lancar
    B. Aset Tidak Lancar
    C. Penghasilan Komprehensif
    D. Kewajiban Lancar
    Kunci: C
    Pembahasan: Penghasilan komprehensif biasanya disajikan di laporan penghasilan komprehensif atau ekuitas, bukan sebagai klasifikasi di neraca sendiri seperti aset lancar/tdk lancar atau kewajiban.

  18. Akun Akumulasi Depresiasi (Accumulated Depreciation) memiliki sifat:
    A. Debit normal dan meningkatkan aset
    B. Kredit normal dan merupakan akun kontra-asset yang mengurangi nilai buku aset tetap
    C. Kredit normal dan merupakan liabilitas
    D. Debit normal dan merupakan akun pendapatan
    Kunci: B
    Pembahasan: Accumulated Depreciation adalah kontra-asset dengan saldo kredit yang mengurangi jumlah tercatat bruto aset tetap di neraca.

  19. Sebuah wesel piutang (notes receivable) berjumlah Rp 20.000.000 dengan bunga tahunan 6% untuk 90 hari (menggunakan dasar 360 hari). Jumlah bunga yang harus diterima untuk periode 90 hari adalah:
    A. Rp 300.000
    B. Rp 1.200.000
    C. Rp 600.000
    D. Rp 20.000
    Kunci: A
    Pembahasan: Bunga = Pokok × Suku × (Hari/360). Hitung: 20.000.000 × 0,06 = 1.200.000 (bunga per tahun). Periode 90/360 = 0,25 → 1.200.000 × 0,25 = 300.000.

  20. Perusahaan membayar sewa Rp 12.000.000 untuk 12 bulan di muka pada 1 April. Setelah empat bulan, ayat penyesuaian yang mencerminkan beban sewa adalah:
    A. Debit Beban Sewa Rp 4.000.000; Kredit Sewa Dibayar Dimuka Rp 4.000.000
    B. Debit Sewa Dibayar Dimuka Rp 4.000.000; Kredit Beban Sewa Rp 4.000.000
    C. Debit Beban Sewa Rp 12.000.000; Kredit Kas Rp 12.000.000
    D. Tidak ada penyesuaian sampai akhir tahun
    Kunci: A
    Pembahasan: Sewa per bulan = 12.000.000 ÷ 12 = 1.000.000. Empat bulan → beban = 4 × 1.000.000 = 4.000.000. Ayat: debit Beban Sewa, kredit Prepaid Rent (Sewa Dibayar Dimuka).

  21. Salah satu prinsip pengendalian internal yang penting adalah pemisahan tugas (segregation of duties). Tujuan utama pemisahan tugas adalah untuk:
    A. Mengurangi biaya operasi
    B. Mencegah dan mendeteksi kesalahan/penipuan dengan memisahkan fungsi otorisasi, pencatatan, dan pengamanan aset
    C. Memusatkan semua pengambilan keputusan pada satu individu agar efisien
    D. Menghilangkan kebutuhan akan audit internal
    Kunci: B
    Pembahasan: Pemisahan tugas menempatkan otorisasi, pencatatan, dan custody (pengamanan aset) pada individu yang berbeda sehingga meminimalkan kesempatan terjadinya dan meningkatkan deteksi kesalahan atau penipuan.

40 Soal Pilihan Ganda UT EKMA4115 – Pengantar Akuntansi (Edisi 3) Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasan 4.5 5 Admin Blog Monday, October 6, 2025 Kumpulan 40 soal pilihan ganda mata kuliah UT EKMA4115 Pengantar Akuntansi (Edisi 3) lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasan detail untuk latihan   40 Soal Pilihan Ganda — EKMA4115 Pengantar Akuntansi (Edisi 3)

No comments:

Post a Comment