Diskusi 7 Tuton UT Universitas Terbuka EKMA4475 – Pemasaran Strategik
Tragedi yang dialami korporasi dunia seperti “NOKIA” yang dikenal dengan handphone sejuta umat” menjadi catatan sejarah pentingnya strategi pemasaran. Di Indonesia pada awal hingga pertengahan tahun 2000-an sangat mengenal Nokia perusahaan asal Finlandia itu terkenal lewat berbagai macam produk telepon selularnya. Meski ada beberapa kompetitor seperti Apple, Sony ataupun Ericsson, Nokia sepertinya adalah brand telepon genggam (ponsel) dengan rasio top of mind paling baik bagi kebanyakan orang Indonesia, saat itu. Hingga tahun 2007, Nokia tercatat (masih) menguasai 40% perdagangan ponsel di seluruh dunia. Namun siapa mengira, di pertengahan tahun tersebut, Apple mengeluarkan iPhone pertamanya. Apple dengan inovasi layar sentuh (touch screen), berhasil membelokkan preferensi konsumen dunia dan mencatat angka penjualan yang sangat baik.
Tidak hanya itu, RIM, sebuah perusahaan telekomunikasi dan jaringan asal Kanada, meluncurkan Blackberry dan Google memperkenalkan sistem operasi Android yang kelak akan menjadi nyawa bagi jutaan, bahkan milyaran, ponsel di muka bumi. Kompetisi semakin menguat. Perlahan namun pasti, market share Nokia terus tergerus hingga pada tahun 2013, divisi ponsel Nokia diakuisisi oleh Microsoft. Kabar terakhir salah satu penyebab Nokia tumbang di tangan merek lain, ialah karena keputusan mereka lebih memilih Windows dibandingkan Android sebagai sistem operasi. Kejatuhan Nokia tidak terlepas dari kata inovasi. Inovasi untuk mengembangkan produk baru harus didukung oleh informasi valid atas pasar (keinginan dan kebutuhan konsumen). Teknologi big data menjadi ancaman pelaku bisnis karena dapat meramalkan trend pasar dengan cepat. Nokia diibaratkan dengan “incumbent” (pemain lama) yang ada di zona nyaman harus menerima kenyataan ada pemain lain seperti Apple, Samsung dan Sony yang lebih cepat merespon keinginan pasar yang terus berinovasi. Perusahaan yang concern dengan perkembangan ide-ide baru (inovasi) harus mampu menciptakan penciptaan budaya perusahaan yang memberikan “tantangan” bagi karyawannya.
Jelaskan kesuksesan strategi penantang pasar (Samsung) yang berhasil melakukan konfrontasi dengan Nokia, sehingga dapat memenangkan persaingan dan saat ini menjadi market leader?
Jawaban :
strategi penantang pasar yang dilakukan oleh Samsung ada 2 yaitu , strategi serangan frontal dan strategi serangan lompat katak.
1. Strategi Serangan Frontal (Frontal Attack)
Dalam situasi kebutuhan pasar relatif homogen dan segmen yang belum terjamah terbatas, apabila penantang pasar ingin menguasai pasar, maka pilihan tepat baginya adalah menyerang langsung sang penguasa pasar. Serangan demikian sebaiknya dilakukan apabila preferensi dan loyalitas konsumen rendah, pemimpin pasar tidak memperoleh manfaat dari efek positif jejaring, serta sumber daya dan kompetensi penantang pasar superior dibanding pemimpin pasar. Secara umum, jalan terbaik mempraktekkan serangan frontal adalah mendiferensiasi produk dan memberikan layanan memuaskan. Apabila penantang pasar dapat membuktikan keunggulan produk, apalagi dengan harga yang lebih menarik, peluang untuk berhasil besar. Tujuannya untuk memperoleh sejumlah besar pelanggan pesaing yang ditarget dan menarik pelanggan baru dari kalangan pengadopsi lambat, dengan memberikan harga yang lebih rendah dan fitur yang lebih menarik.
Sebelum tahun 1997, Samsung lebih dikenal dengan reputasinya sebagai perusahaan pembuat peralatan elektronik dengan produk-produk low end. Perusahaan tersebut hanya dikenal sebagai plagiarisme, bukan innovator karena memang tidak melakukan inovasi-inovasi produk pada saat itu. Produk-produk kompetitif berdasar pada harga rendah yang dicerminkan dengan tenaga kerja yang murah. Samsung belum mempunyai brand value dan belum memiliki pasar internasional. Strategi yang dilakukannya pada saat itu adalah kepemimpinan harga.
Memasuki Era digital telah membawa perubahan revolusioner – sekaligus peluang – pada bisnis global, dan Samsung Electronics menjawabnya dengan berbagai teknologi canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi yang terus-menerus. Pada tanggal 27 April 2009 kala samsung meluncurkan smartphone android pertamanya, Ialah Samsung i7500. Smartphone ini menawarkan fitur layar sentuh amoled mempunyai ukuran 3,2 inci, OS yang dimanfaatkan pada smartphone ini merupakan OS Android Cupcake 1,5. Kesuksesan samsung berbasis android dimulai dengan peluncuran Samsung Galaxy S. Samsung Galaxy S ini diluncurkan oleh samsung pada tanggal 02 Maret 2010. Tingkat penjualan yang diraih smartphone ini pun cukup tinggi. Selain itu Samsung juga memiliki fitur lebih banyak dibanding perusahaan pionir seperti nokia, yaitu : beberapa produk samsung memiliki barang yang lebih resistant dari pesaing lain, samsung memiliki port charger yang lebih universal sehingga jika konsumen memiliki adaptor charger produk lain maka produk tersebut bisa terkoneksi.
2. Strategi Lompat Katak (Leapforg).
Dalam perang pemasaran, strategi ini dipraktekkan dengan menawarkan produk yang nyata-nyata melampaui (melewati) produk pesaing target. Kehadiran produk penantang menjadikan produk pesaing target menjadi kadaluarsa. Tujuannya untuk membujuk konsumen pada pasar massal untuk mengalihkan pilihan pada produk baru superior, menarik pelanggan baru dengan memberikan benefit yang ditingkatkan.
Seiring dengan pertumbuhan dan perubahan gaya hidup manusia yang cenderung dengan gaya hidup praktis dengan aksesbilitas yang cepat dan mobilitas yang tinggi. Maka Dengan demikian Samsung menetapkan tergetingnya pada perangkat yang mendukung lifestyle seperti smartphone dan tablet yang ditenagai oleh sistem operasi Android. Hal itu dilakukan untuk terus mempertahankan dominasinya pada pasar teknologi komunikasi canggih, dengan terus meningkatkan kualitas, fiture-fiture yang dapat memanjakan penggunanya, Samsung terus menggelontorkan dana untuk mendukung penelitian dan pegembangan teknologi. Keunggulan dan kecanggihan produk yang dimiliki menjadi kekuatan dan menjadi branch image yang menjadi daya jual kepada masyarakat, seperti produk smartphone, Galaxy Geardan tablet yang ditenagai oleh sistem operasi Android menjadi alat komunikasi yang dapat memenuhi espektasi masyarakat livestile dengan gaya hidup praktis dengan aksesbilitas yang cepat dan mobilitas yang tinggi. Samsung juga memilih untuk menciptakan produk-produk high-end dan berkualitas tinggi. Dengan kesuksesan bisnis elektroniknya, Samsung telah diakui secara global sebagai pimpinan dalam teknologi dan kini termasuk dalam 10 merek teratas global.
Seperti yang dikatakan IT & Mobile Marketing Director Samsung Electronic Indonesia Vebbyna Kaunang :
"Kami menyasar banyak segmen, tidak ingin hanya berada di segmen premium. Sebab, kebutuhan konsumen kan berbeda-beda. Ada yang butuh texting dan call saja, ada yang aktif di media sosial, dan lain-lain," Karena itu Samsung berusaha memberikan banyak pilihan smartphone sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Mereka yang ingin ponsel premium bisa memilih flagship smartphone seperti S7 dan S7 Edge. Sementara, smartphone seri A ditujukan untuk kaum millenial. Selain menghadirkan ponsel yang dibutuhkan pelanggan, Samsung juga memberikan layanan lebih. Misalnya kehadiran Galaxy Gift Indonesia serta S-Lime yang memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan konten bacaan gratis. Tak hanya itu, supaya makin kuat dalam persaingan, Samsung menghadirkan layanan service prioritas. Samsung menghadirkan layanan hotline 24 jam gratis serta live chat bagi pengguna. Samsung memberikan priority assistant berupa fasilitas perawatan dan cek produk di Samsung Experience Store.
Dengan strategi pemasaran yang tepat dan dilengkapi berbagai layanan tersebut di atas, Samsung menjadikan dirinya Perusahaan elektronik Raksasa yang menguasai pangsa besar di Asia bahkan sampai ke Eropa dan Amerika.
Sekian dan terima kasih.
Sumber:
Simamora, Bilson. 2019. EKMA4475. Pemasaran Strategik. Jakarta: Universitas Terbuka
https://raniassi.wordpress.com/2017/09/26/sejarah-dan-rahasia-kesuksesan-samsung-electronics/
https://www.liputan6.com/tekno/read/2468217/strategi-samsung-menangkan-persaingan-pasar-smartphone
No comments:
Post a Comment